SEJARAH

Program Studi D3 Sanitasi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Muhammadiyah Makassar merupakan amal usaha Muhammadiyah pada bidang kesehatan, yakni salah satu perguruan tinggi vokasi Muhammadiyah yang mengalami perubahan bentuk dari Akademi menjadi Politeknik sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 1151/KPT/I/2018 tentang Izin Penggabungan Akademi Teknik Elektromedik Muhammadiyah Makassar, Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Muhammadiyah Makassar, Akademi Analis Kesehatan Muhammadiyah Makassar, dan Akademi Kesehatan Lingkungan Muhammadiyah Makasar di Kota Makassar menjadi Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar yang diselenggarakan oleh Persyarikatan Muhammadiyah di Yogyakarta yang telah disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-88.AH.01.07. tahun 2010 tanggal 23 Juni 2010.

Prodi D3 Sanitasi merupakan peralihan bentuk dari AKL Muhammadiyah Makassar yang mulai berdiri pada tanggal 28 Mei 1990 melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 072/Kep/Diknakes/V/1990. Sejak pertama didirikan sampai sekarang AKL Muhammadiyah Makassar telah dipimpin oleh 6 (enam) Direktur.

Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka pada tahun 2005 telah diupayakan untuk pengalihan pembinaan pendidikan dari Departemen Kesehatan ke Departemen Pendidikan Nasional. Upaya tersebut akhirnya dapat terwujud pada tahun 2008 dengan telah terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomo5 58/D/0/2008, tanggal 28 Maret 2008. Pada tahun 2013 telah pula terakreditasi No. 008/SK/BAN-PT/AK-XII/Dpl-III/I/2013, tanggal 10 Januari 2013 dengan peringkat C. Kemudian pada tahun 2018 telah terakreditasi oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAMPTKES) dengan SK No. 0745/SK/LAMPTKES/AkrDip/X/2018, dengan peringkat C.

VISI

Menjadi Program Studi Kesehatan Lingkungan yang Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global dan Islami pada Tahun 2025

MISI

  • Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu
  • Melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud dari pengimplementasian ilmu sanitasi dan kesehatan lingkungan
  • Menyelenggarakan pengelolaan program studi yang amanah
  • Meningkatkan pemahaman keislaman sebagai landasan pengembangan ilmu dan kehidupan akademik
  • Menjalin kerjasama untuk meningkatkan daya saing akademik

TUJUAN

  • Menghasilkan tenaga Ahli Madya yang profesional dibidang Sanitasi/Kesehatan Lingkungan yang berjiwa pancasila, memiliki integritas kepribadian yang tinggi, serta mempunyai kualifikasi untuk melakukan profesi di bidang kesehatan lingkungan dalam suatu sistem pelayanan kesehatan masyarakat dan klinik menuju terwujudnya masyarakat utama;
  • Menyelenggarakan kegiatan penelitian sebagai landasan penyelenggaraan pendidikan dan mengembangkan IPTEKS;
  • Mewujudkan civitas akademika yang mampu menjadi teladan dalam kehidupan masyarakat; dan
  • Menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam lingkup regional, nasional dan internasional untuk pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

SUMBER DAYA

Prodi D3 sanitasi memiliki tenaga dosen tetap dan tidak tetap berjumlah 21 orang yang terdiri dari berbagai jenjang pendidikan yang didukung dari beberapa instansi. Selain itu, tenaga teknis pada prodi ini terdiri dari tenaga instruktur tetap yang membimbing praktikum di Laboratorium, workshop dan di lapangan.

KURIKULUM

Metodologi proses belajar mengajar merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan kualitas mahasiswa dan alumni. Prodi DIII Sanitasi dalam  meningkatkan kualitasnya mengacu pada kurikulum nasional, yang menetapkan metodologi proses belajar mengajar. Metodologi yang diterapkan antara lain: Ceramah, Diskusi, Praktikum di Laboratorium dan Bengkel  Kerja, serta Praktikum di Lapangan  (lahan praktek).Kegiatan pendidikan dilaksanakan dengan sistem Satuan Kredit Semester (SKS). Beban studi pendidikan Prodi DIII Sanitasi sebesar 110 SKS. Jangka waktu pendidikan 6 (enam) semester dengan masa studi maksimum 10 (sepuluh) semester. Proses belajar mengajar mengacu pada kurikulum yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 232/U/2000 tanggal 20 Desember 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa serta Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.00.06.1.1.00197 tanggal 17 Januari 1997 tentang Kurikulum Program Diploma III Kesehatan Lingkungan di lingkungan Departemen Kesehatan. Kurikulum program Diploma III Sanitasi sebanyak 110 SKS terdiri atas:

  • Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)  
  • Mata Kuliah Keterampilan Keahlian (MKK) 
  • Mata Kuliah Keterampilan Berkarya (MKB) 
  • Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB)
  • Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) 

LULUSAN  

Institusi pendidikan pada dasarnya tidak hanya memikirkan bagaimana mencetak mahasiswa menjadi berkualitas tetapi juga harus memikirkan bagaimana lulusan yang dihasilkan dapat diterima di pasar kerja. Oleh karena itu Prodi Sanitasi telah menjajaki kerjasama dengan berbagai institusi yang berhubungan dengan kompetensi lulusannya dan biasanya dilakukan dalam bentuk magang kerja. Kerjasama ini ditujukan untuk menunjukkan kemampuan mahasiswa juga untuk memberi kesempatan kepada mitra kerjasama untuk menilai kemampuan mahasiswa. Adapun institusi yang menjadi mitra antara lain Puskesmas, Rumah Sakit, PDAM, Perusahaan Swasta, Badan non Departemen, Hotel/Restoran, dan sebagainya.Pemerintah RI merencanakan untuk menerima ± 40.000 tenaga kesehatan baru per tahun selama 5 tahun yang akan datang termasuk lulusan Tenaga Sanitarian. Sekarang ini lulusan Prodi DIII Sanitasi sebanyak 772 orang telah tersebar di seluruh Indonesia baik di instansi pemerintah maupun swasta (70% telah terserap di pasar kerja). Lulusan juga dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu S1 Kesehatan Masyarakat atau S1 Teknik Lingkungan atau D.IV Kesehatan Lingkungan dan ataupun berwirausaha.